Minggu, 20 April 2014

Membuang makanan?Apakah anda sadar?! (part 2)



Pemborosan makanan diburuk dengan tingkat kemakmuran masyarakat. Orang-orang Amerika membuang rata-rata sekitar 209-254 pon makanan setiap tahun. Sayangnya pada saat yang sama, 17 juta rumah tangga di Amerika dianggap 'rawan pangan' di tahun 2010. Ssementara 46 juta orang Amerika, satu dari tujuh orang, bergantung pada jatah makanan. Singapura membuang hingga hampir 600.000 ton makanan per tahun sementara orang-orang Jepang dan Australia membuang seperempat dari semua volume makanan dan masing-masing makanan itu bernilai 6 miliar dolar.
Ini akan lebih menarik, namun menyedihkan untuk mengetahui bahwa nilai makanan yang disia-siakan oleh orang Australia benar-benar dapat memberi makan seluruh negeri itu selama tiga minggu, 5% dari sisa makanan orang Amerika cukup untuk memberi makan 4 juta orang selama sehari, sisa makanan orang Prancis dapat memenuhi seluruh Kongo dan sisa makanan orang Italia dapat memberi makan Ethopia yang kekurangan gizi (Sumber: Yumiuri Shimbun 28.07.08).
Saya sangat terperangah untuk menemukan fakta-fakta ini. Sekarang mari kita lihat sekilas pada statistik Malaysia. Para ahli telah melaporkan bahwa Malaysia membuang 930 ton makanan setiap hari. Seberapa buruk 930 ton? Hal ini setara dengan 93.000 dari kantong beras 10 kg per hari, tepatnya! pemborosan makanan telah menjadi dua kali lipat selama tiga tahun terakhir. Malaysia dekat dengan status negara maju dalam jumlah sampah makanan yang dihasilkan, dibandingkan dengan negara berkembang lainnya seperti India dan Bangladesh. Kebiasaan membuang makanan jelas lebih merajalela di kalangan masyarakat perkotaan dan meskipun ada tren mengkhawatirkan soal obesitas dan penyakit kronis yang berhubungan dengan gaya hidup dan asupan makanan yang tidak terkontrol, orang-orang Malaysia tampaknya tidak cukup terganggu. Sampah yang berlebihan dari makanan masih terlihat di mana-mana, rumah-rumah, restoran, hotel, resepsi pernikahan, acara-acara resmi dan segala macam pesta yang seseorang dapat pikirkan. Ada praktek umum di antara rata-rata orang Malaysia untuk membuat kelebihan makanan pati terdapat di setiap kesempatan, karena surplus makanan dianggap sebagai tanda kemurahan hati atau bahkan kemewahan sedangkan sebaliknya adalah hal memalukan.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More