Makanan tanpa disadari memiliki keterkaitan dengan lingkungan. Kita mengkonsumsi makanan setiap hari. Itu artinya setiap hari kita juga berkaitan dengan lingkungan. Pertanyaannya adalah, bagaimana cara kita menjadikan keterkaitan tersebut menjadi sesuatu yang positif bagi lingkungan? dan Apa saja keterkaitan tersebut? Mari kita sama-sama cari tahu jawabannya.
1. Makanan dan Ekosistem
Apa makanan pilihan Anda? Pastinya
makanan yang Anda konsumsi berasal dari sumber-sumber hewani maupun
nabati. Namun perhatikan sekali lagi. Apakah sumber-sumber makanan Anda
merupakan sumber yang terbaharukan? Jangan sampai pola konsumsi makanan
kita pada akhirnya merusak ekosistem. Pilihlah makanan yang berasal dari
sumber terbaharukan, hapus daftar makanan yang berasal dari hewan yang
dilindungi. Seperti contohnya hiu. Hiu bukanlah hewan ternak.
Populasinya berkembang secara alami. Namun, karena banyaknya perburuan
hiu untuk dikonsumsi menjadi makanan membuat populasinya semakin langka
saat ini. Populasi yang menurun pada akhirnya perlahan akan merusak
rantai makanan di laut dan lebih lanjut akan berdampak pada
keberlangsungan ekosistem secara lebih luas. Dengan tidak menjadikan hiu
sebagai makanan kita setidaknya telah menyumbang bagi keberlangsungan
ekosistem. Hal ini dapat kita lakukan juga pada sumber-sumber makanan
lain.
2. Makanan dan sampah
Seberapa sering Anda membuang makanan? Tahukah Anda, menurut laporan PBB sampah makanan diperkirakan 1,3 milyar ton sampah setiap tahunnya . Bisa dibayangkan akibat yang ditimbulkan bagi lingkungan. Lingkungan akan tercemar dengan sampah makanan tersebut. Padahal, masih ada jenis sampah lain yang juga mengancam lingkungan. Sudah saatnya kita bijaksana dalam mengkonsumsi makanan. Makan sesuai dengan porsi dan kebutuhan tubuh kita. Jangan serakah dengan mengambil jumlah banyak namun tidak dihabiskan.
refrensi :http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2013-09-11/limbah-makanan-emiten-karbon-ketiga-terbesar-di-dunia/1189427)
3. Makanan dan Energi
Membuang makanan adalah sama dengan
membuang energi. Makanan yang dihidangkan di meja makan sebelumnya
melalui proses yang panjang, yang disebut dengan rantai produksi. Mulai
dari penanaman, pendistribusian, pendinginan sampai pengolahan. Pada
setiap tahapnya diperlukan banyak energi. Pada proses penanaman saja
memerlukan bahan bakar untuk traktor, air, pupuk, bahkan tenaga manusia.
Bisa dibayangkan, ketika kita membuang makanan secara percuma itu sama
saja kita telah membuang energi yang sebegitu besarnya. Belum lagi, ada
dampak akibat pembuangan energi yakni polusi.
Selain dari makanan, masih banyak upaya peduli lingkungan
lain yang dapat kita lakukan dan sangat dekat dengan kehidupan
sehari-hari. Secara perlahan, kita pasti dapat menerapkan salah satu
dari upaya tersebut dalam kehidupan kita. Jika sudah pada diri sendiri,
sampaikan dan sebarkan kepada orang lain. Agar semakin banyak
orang-orang yang terlibat untuk Peduli Lingkungan.
Jika Anda gemar menulis, sampaikan ide peduli lingkungan Anda melalui Blog
sehingga banyak orang dapat membacanya. Atau bisa juga melalui sosial
media yang Anda miliki untuk menyebarluaskannya. Tak kalah penting,
adalah saling mendukung terhadap upaya-upaya penyelamatan lingkungan yang telah banyak dilakukan oleh beberapa lembaga dan organisasi. Salah satunya adalah WWF-Indonesia. WWF-Indonesia merupakan yayasan independen yang memiliki tujuan untuk menghentikan dan memperbaiki kerusakan lingkungan
yang terjadi serta membangun masa depan, dimana manusia hidup selaras
dengan alam. “pelestarian adalah urusan setiap orang” begitulah kutipan
yang tercantum dalam website WWF-Indonesia. Maka sudah saatnya kita bergerak, bekerja sama peduli terhadap lingkungan. Kalau bukan kita siapa lagi?
0 komentar:
Posting Komentar